Menyambut Piodalan Ulun Banjar, Kegiatan Gladi Bersih Pementasan Tari Rejang Puspa Mahosadhi di Camas Kauh, Desa Dalung

DALUNG (09/02/2024) – Menyambut Piodalan Banjar Campuan Asri Kauh, Desa Dalung, Kuta Utara, diwarnai dengan gladi bersih Tari Rejang Puspa Mahosadhi pada hari Kamis, 1 Februari 2024. Sebanyak 13 penari PKK Banjar Campuan Asri Kauh dengan penuh semangat mengikuti gladi bersih di Balai Banjar. Tari Rejang Puspa Mahosadhi, terinspirasi dari keagungan Mahosadhi, menggambarkan keindahan, kesucian, dan kehebatan Sang Pencipta dalam menjalankan kehidupan di alam semesta. Gerakan tari yang sederhana, berulang, dan ikhlas dipadukan dengan irama gong yang mengiringi tarian sakral ini. Gladi bersih ini menjadi momen penting untuk menyempurnakan gerakan, kostum, dan keselarasan dengan musik. Para penari berlatih dengan penuh semangat di bawah arahan pelatih tari, Ibu Dewi dan Ibu Nyoman Sumiati. Gladi bersih yang berlangsung lancar menjadi bukti bahwa persiapan yang matang dari Banjar Campuan Asri Kauh dalam menyambut Piodalan. Tari Rejang Mahosadhi yang sakral dan memukau diyakini akan menambah khidmat perayaan Piodalan. Diiringi gambelan penari berlenggak – lenggok menarikan tarian Rejang Puspa Mahosadhi memadukan gerakan dengan irama gong yang mengiringi tarian sakral. Pelatih tari, Ibu Dewi, memberikan apresiasi kepada seluruh warga, khususnya para penari, atas semangat dan kekompakan mereka dalam latihan. "Semangat untuk ibu-ibu penari untuk mengikuti kegiatan menari dan menjaga kekompakan kita di Banjar Campuan Asri Kauh," Tuturnya. Para penari di Banjar Campuan Asri Kauh melakukan latihan beberapa kali sebelum diadakannya gladi. Latihan biasanya dimulai pukul 19.00 di Balai Banjar Campuan Asri Kauh. Senada dengan Ibu Dewi, Ibu Nyoman Sumiati, berharap tari ini dapat dilestarikan dan ditarikan oleh semua kalangan, baik ibu-ibu maupun remaja putri. "Meskipun di tengah kesibukan mereka, para penari yang tergabung dalam PKK Banjar Campuan Asri Kauh selalu meluangkan waktu untuk berlatih dengan tekun. Saya harap, Semoga tari ini bisa ditarikan oleh semua kalangan baik ibu – ibu ataupun remaja putri," Ungkapnya. Semangat tinggi dan kekompakan para penari menjadi kunci utama dalam menampilkan Tari Rejang Puspa Mahosadhi yang sakral dan memukau. Tari Rejang Puspa Mahosadhi bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga sebuah persembahan dan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Salah satu penari, Ni Wayan Suarti, mengungkapkan, "Kami ingin memberikan yang terbaik dalam penampilan kami. Semoga tari ini dapat memberikan makna dan nilai spiritual bagi seluruh umat yang hadir dalam Piodalan," Tutupnya. (KIMDLG-020).